Tuesday, 24 November 2015

Teknik Sampling Probabilistik dan Non-Probabilistik

TEKNIK SAMPLING PROBABILISTIK





Pengertian Teknik Sampling Probabilitas
Teknik sampling probabilitas (probability) merupakan teknik yang memberikan peluang  atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Selain itu probability sampling merupakan pemilihan sampel tidak dilakukan secara subjektif, dalam arti sampel yang terpilih tidak didasarkan semata-mata pada keinginan si peneliti sehingga setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama (acak) untuk terpilih sebagai sampel. Dengan demikian diharapkan sampel yang terpilih dapat digunakan untuk mendug karakteristik populasi secara objektif..Teknik Probilitas ini bertujuan mendapatkan data seakurat mungkin agar diketahui jarak pasti dari kondisi ideal. (Asep, 2005)

Metode Penarikan Sampel Probabilitas
Terdapat empat metode dalam penarikan sampel probabilitas. Metode dalam penarikan sampel probabilitas akan dijelaskan sebagai berikut: (Asep, 2005)
  1. Sampel Acak Sederhana 
    Metode sampel acak sederhana merupakan suatu prosedur yang memungkinkan setiap elemen dalam populasi akan memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel. 

  2. Sampel Berstrata 
    Metode penarikan sampel berstrata merupakan suatu prosedr penarikan sampel berstrata yang dalam hal ini suatu subsampel –subsampel acak sederhana ditarik dari setiap strata yang kurang lebih sama dalam beberapa karakteristik. Ada dua macam penarikan sampel berstrata yaitu, proporsional dan Non-Proporsional. 

  3. Sampel Berkelompok 
    Metod penarikan data sampel berkelompok merupakan suatu prosedur penarikan sampel probabilitas yang memilih sub-populasi yang disebut cluster, kemudian setiap elemen didalam kelompok dipilih sebagai anggota sampel. 

  4. Sampel Sistematik 
    Metode penarikan sampel sistematik, populasi dibagi dengan ukuran sampel yang diperlukan (n) dan sampel diperoleh dengan cara mengambil setiap subyek ke-n.








TEKNIK SAMPLING NON-PROBABILISTIK

Pengertian Teknik Sampling Non-Probabillity
Teknik non-probilitas merupakan teknik yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini terdiri sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, sampling purposive, sampling jenuh dan snowball sampling. nonprobability sampling seringkali menjadi alternative pilihan dengan pertimbangan yang terkait dengan penghematan biaya, waktu dan tenaga serta keterandalan subjektifitas peneliti. Di samping itu pertimbangan lainnya adalah walaupun probability sampling mungkin saja lebih unggul dalam teori, tetapi dalam pelaksanaannya seringkali dijumpai adanya beberapa kesalahan akibat kecerobohan dari si pelaksananya. Dalam penggunaan non-probability sampling, pengetahuan, kepercayaan dan pengalaman seseorang seringkali dijadikan pertimbangan untuk menentukan anggota populasi yang akan dipilih sebagai sampel. Pengambilan sampel dengan memperhatikan factor-faktor tersebut menyebabkan tidak semua anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih secara acak sebagai sampel. Dalam prakteknya terkadang ada bagian tertentu dari populasi tidak dimasukkan dalam pemilihan sampel untuk mewakili populasi.


Teknik Pengambilan Sampel Non-Probability
Terdapat  lima teknik pengambilan teknik sampling non probabilistik. Berikut ini adalah uraian penjelasan dari ke lima teknik sampling non probabilistik: (Al-Assaf, 2009)
  1. Teknik Haphazard
    Teknik hapzard adalah teknik pengambilan sampel dimana satuan pengamatannya diperoleh secara sembarangan atau sedapatnya.
  2. Teknik Voluntary
    Teknik voluntary adalah teknik yang dilakukan jika satuan sampling dikumpulkan atas dasar sukarela.
  3. Teknik Purposive
    Teknik purposive merupakan teknik  pengambilan sampel yang dilakukan dengan memilih satuan sampling atas dasar pertimbangan sekelompok pakar di bidangilmu yang sedang diteliti.
  4. Teknik Snowball
    Teknik snowball merupakan teknik pengambilan sampel dimana satuan pengamatan diambil berdasarkan informasi dari satuan pengamatan sebelumnya yang sudah terpilih.
  5. Teknik Kuota
    Teknik pengambilan sampel ini banyak diterapkan pada penelitian pasar dan penelitian pengumpulan pendapat (opinion poll) atau jejak pendapat. Teknik dilakukan dengan melakukan penjatahan terhadap kelompok satuanpengamatan secara berjenjang.



Sumber Refrensi:

Assaf, Al. 2009. Mutu Pelayanan Kesehatan Perspektif Internasional. Penerbit Buku Kedokteran: Jakarta


Hermawan, Asep. 2005. Penelitian Bisnis Pradigma Kuantitatif. PT. Grasindo: Jakarta.




Friday, 6 November 2015

Pengolahan Diskriptif

Data nilai point dari 18 pemain Moto GP 2015 Internasional, sebagai berikut :


  1. Mencari Rata-rata (Mean)
Mean adalah teknik penjelasan kelompok yang didasarka dari nilai rata-rata kelompok tersebut.




2. Nilai Tengah (Median)

Median adalah satu teknik penjelasan kelompok yang berdasarkan atas nilai tengah dari kelompok data yang telah disusun urutannya dari yang terkecil sampai terbesar atau dari yang terbesar ke yang terkecil.
Maka untuk mencari nilai tengah, kita harus mengurutkan nilai dari yang terkecil sampai yang terbesar seperti dibawah ini :
17, 20, 23, 24, 25, 25, 28, 28, 29, 29, 34, 35, 40, 43, 45, 47, 50, 63




Maka nilai tengah (Median) dari data diatas adalah 29. Karena, urutan ke 9 dari data tersebut adalah 29.




3. Nilai Yang Paling Banyak Muncul (Modus)

Modus adalah teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai yang sedang popular (nilai yang sering muncul).


Berdasarkan data diatas dapat diketahui nilai yang paling sering muncul adalah 25, 28, dan 29. Karena, total nilai 25, 28, dan 29 masing-masing berjumlah 2 dan paling banyak daripada nilai yang lainnya.




4.      Range

Range adalah selisih antara nilai terbesar dan nilai terkecil.














Jadi, range dari data diatas adalah 46.


5.      Ragam (Variasi)

Ragam adalah rata-rata selisih kuadrat antara nilai-nilai individual dengan nilai tengahnya.








6. Simpangan Baku

Simpangan baku adalah ukuran sebaran statistic yang paling lazim, atau didefinisikan juga sebagai akar kuadrat varians.





















7. Kemiringan Kurva (Skewnes)

Merupakan derajat ketidak simetrian (keasimetrian), atau dapat juga disefinisikan sebagai penyimpangan dari kesimetrian dari suatu distribusi.






Karena nilai SK nya 0,80 ( SK > 0 ) maka kurvanya mencong kekanan atau menceng positif.








8. Keruncingan (Kurtosis)

Keruncingan adalah derajat kepuncakan suatu distribusi, biasanya diambil relatif  terhadap distribusi normal.

Interval Nilai
Frekuensi (mutlak)
17-23
3
24-29
7
30-35
2
36-41
1
42-47
3
48-53
1
54-59
0
60-65
1
Jumlah
18










Karena nilainya 2,42 ( lebih besardari 3 ) maka distribusinya adalah platykurtic.